Forex Adalah - Sudah jadi rahasia umum jika jumlah trader dan analis wanita di forex masih langka. Kalaupun ada, mereka lebih suka fokus pada analisa fundamental. Kathy Lien dan Jane Foley adalah contoh trader serta pakar forex yang lebih fokus di analisa fundamental. Sementara itu, analisa teknikal sering dianggap sebagai dunianya para trader pria. Tapi, ini tidak sepenuhnya benar.
Siapa bilang analisa teknikal hanya dikuasai oleh trader pria? Wanita pun ternyata bisa sukses bukan hanya sebagai trader, tapi juga analis teknikal. Karen Jones adalah inspirasi nyata dari fenomena ini. Analis yang kini menjabat sebagai Pimpinan Analisa Teknikal FICC di Commerzbank ini telah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Ingin tahu bagaimana sepak terjangnya dalam menghadapi tantangan bekerja sebagai analis teknikal? Mari sama-sama kita simak kisah lengkapnya.
Karen Jones mengawali karirnya sebagai analis teknikal junior di Sucden, sebuah broker yang fokus pada trading di pasar komoditas. Sedari awal, analis wanita asal Inggris ini sudah dihadapkan dengan situasi menarik ketika terjadi market crash pada Oktober 1987. Ia merasa sangat tertantang untuk menarik garis-garis spektakuler di chartnya saat pasar saham turun drastis ketika itu.
Karen mulai tertarik pada forex saat ia bergabung di Credit Suisse. Entah kebetulan atau tidak, bergabungnya Karen diperusahaan itu kembali ditandai dengan event besar, tepatnya Black Wednesday. "Itu merupakan momen yang tepat dan mengasyikkan untuk mulai fokus di forex", begitulah pendapatnya. Namun sayangnya, Karen Jones justru tak aktif saat terjadi event penting dimana EUR/USD mulai resmi ditradingkan.
Kini, Karen Jones menduduki salah satu jabatan penting di Commerzbank, yaitu sebagai Pimpinan Analis Teknikal untuk FICC (fixed income, komoditas, dan mata uang). Ia mengaku membangun karirnya dari posisi analis teknikal untuk forex dan emas di bagian keuangan. Lambat laun, karena permintaan analis teknikal yang semakin meningkat, cakupan Karen melebar sampai ke aset-aset berbunga dan komoditas, hingga akhirnya ia mencapai posisi puncak dalam tim riset analisa teknikal untuk FICC.
Keahlian Karen Jones sebagai analis teknikal memang tak diragukan lagi. Tidak hanya menduduki posisi puncak di salah satu perusahaan finansial top, Karen juga menjadi anggota STA (Society of Technical Anlysts), suatu perkumpulan eksklusif dari para analis teknikal. Selain itu, Karen Jones selalu menduduki rangking pertama atau kedua sejak tahun 2013 dalam survey Euromoney FX.
Spesialisasi Karen Jones terfokus pada analisa teknikal untuk mengenali peluang trading dari Teori Dow, Fibonacci, pola chart, pola candle, oscillator, analisa inter-market, dan filter.
Dari sekian banyak instrumen trading yang pernah dicover oleh Karen Jones, forex dianggapnya paling menarik. Alasannya, tak lain dan tak bukan adalah karena volatilitas dan kesesuaiannya untuk analisa teknikal. Juga, jam buka pasar forex selama 24 jam sehari dipandang Karen sebagai daya tarik bagi para pemula untuk bisa mendapatkan lebih banyak data.
Mengapa forex menjadi area yang palung sesuai untuk analisa teknikal? Karen Jones menyebut 2 alasan untuk mendukung pendapatnya ini: trading forex bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lebih pendek, dan trader forex cenderung lebih sering mengandalkan chart dalam analisa mereka.
Karen Jones: Tak Ada Perbedaan Antara Trader Pria Dan Wanita
Dari sudut pandang metode analisa, Karen Jones tak menemukan adanya perbedaan antara trader pria dan wanita. Pendapat ini diambil dari pengalamannya sendiri, yang pernah bekerja dengan 3 analis wanita lain dalam suatu tim. Mereka bahkan mendapat julukan khusus: "Chart Tarts" karena keahlian mereka di analisa teknikal.
Akan tetapi, satu hal yang bisa ia simpulkan dengan yakin adalah: adanya keinginan untuk mengelompokkan diri. Apa yang kita lihat dari perbedaan trader pria dan wanita selama ini bisa jadi terbentuk karena keinginan untuk mengkotak-kotakkan diri mereka sendiri ke suatu kelompok analisa tertentu.
Sebagai analis teknikal dengan gender yang masih jadi minoritas, Karen sering tampil sebagai satu-satunya wanita di berbagai acara pertemuan para analis. Dalam petikan wawancaranya besama FXStreet, ia dengan bangga menceritakan tentang sikap santainya menyikapi situasi tersebut. "Saya tak pernah merasa harus selalu setuju dengan kelompok mayoritas. Bagaimanapun juga, saya adalah seorang analis teknikal dan saya dibayar untuk memberikan perspektif saya sendiri." demikian tuturnya.
Kuncinya, ini semua kembali ke diri kita masing-masing. Perbedaan akan terasa bila kita sadar akan hal itu dan cenderung membatasi diri kita. Karen Jones tak pernah merasakan perbedaan itu karena ia tak pernah membatasi diri untuk mudah setuju dengan pandangan kaum mayoritas.
Berbicara mengenai prospek kaum hawa di dunia forex, Karen berpendapat jika tak akan ada "banjir" trader wanita dalam waktu dekat ini. "Memang trading forex dapat dilakukan dari rumah. Ini jelas mempermudah mereka yang sudah berkeluarga dan ingin tetap berkarir. Namun saya tidak melihat jika trader wanita akan bisa bertambah secara drastis hanya karena hal tersebut. Juga, kemungkinan ini tak akan menciptakan pengaruh yang krusial pada market." begitulah pendapatnya.
Akhir Kata
Walaupun masih sedikit, analis wanita yang sukses di bidang teknikal memang ada. Karen Jones berhasil membuktikan diri sebagai sosok yang telah berhasil di bidang ini. Determinasi untuk percaya diri pada analisanya, serta keyakinan melangkah maju di tengah dominasi analis pria-lah yang menjadikan Karen Jones sebagai analis sukses seperti sekarang ini. Tentunya, ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda para trader wanita yang ingin berkembang dengan kemampuan analisa teknikal Anda.
disadur dari seputarforex.com